Kamis, 19 September 2019

Yuk Kenali Jenis-Jenis Bisnis Retail untuk Referensi Usaha!


Bisnis retail adalah salah satu bisnis yang paling digemari di Indonesia. Bisnis ini memiliki peluang yang besar di pasaran karena banyak barang yang menjadi kebutuhan pokok konsumen. Bisnis ini adalah usaha yang menjual berbagai jenis barang langsung kepada konsumen. Artinya tidak ada proses distribusi kembali dari toko atau perusahaan. Mata rantai peredaran barang langsung terputus di tangan terakhir konsumen.



Banyak contoh bisnis ini yang sebenarnya ada di kehidupan kita sehari-hari. Toko kelontong, minimarket, swalayan, butik, supermarket dan berbagai penjual lainnya termasuk ke dalam salah satu jenis bisnis ini. Terutama yang sekarang sedang banyak berkembang adalah yang menjual berbagai macam produk fashion, kosmetik, dan makanan kekinian. Ketiga produk ini memiliki pasaran yang besar terutama anak muda.

Jika Anda berminat untuk membuka bisnis ini, Anda perlu terlebih dahulu untuk mengetahui jenis-jenis retail supaya memahami lebih dalam mengenai seluk beluk usaha ini. Jangan lupa pula untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah ahli dibidangnya. Penasaran apa saja jenisnya? Mari kita bahas satu-persatu.

Berdasarkan Skala

Menurut skalanya, bisnis ini terbagi menjadi dua yaitu skala besar dan skala kecil. Untuk skala besar, barang yang dijual sangat banyak jenisnya dan memiliki sasaran pasar yang tidak terbatas. Selain itu, biasanya stok barang yang dimiliki juga banyak. Contohnya adalah supermarket, hypermarket, departement store dan beberapa retailer besar lainnya.

Sedangkan retailer skala kecil adalah penjualan barang yang memiliki produk yang sedikit dan terbatas. Biasanya jenis yang dijual juga tidak terlalu banyak dan ditujukan kepada konsumen di sekitar lokasi. Contoh retailer skala kecil adalah toko kelontong, warung, penjual minuman, pedagang kaki lima, pedangan asongan dan berbagai penjual skala kecil lainnya.

Berdasarkan Tipe Kepemilikan

Berdasarkan tipe kepemilikannya, bisnis ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu Independent firm, Franchising, dan Corporate Chain. Kita bahas dari Independent firm yang merupakan bisnis dagang tanpa ada afiliasi dengan pihak-pihak yang lain. Bisnis retail dikelola secara mandiri oleh pemilik usaha. Contohnya adalah warung, toko, kios, perumahan, pertokoan di berbagai tempat usaha.

Sedangkan tipe franchising atau waralaba adalah usaha yang bebas dibeli dan dioperasikan oleh siapa saja. Namun status kepemilikan, produk yang dijual, harga, dan aturan mengikuti apa yang ada pada perusahaan pusat atau induk. Contoh franchise yang ada di Indonesia adalah McD, KFC, Pizza Hut dan berbagai perusahaan waralaba lainnya.

Tipe corporate chain adalah kepemilikan bisnis yang dimiliki oleh lebih dari satu orang atau terdiri dari beberapa group. Biasanya memiliki usaha yang berbeda-beda namun memiliki kaitan satu dengan yang lain. Contohnya adalah Matahari Group, Robinson Group, Ramayana Group.

Berdasarkan Produk dan Jasa yang Dijual

Secara garis besar, retailing terbagi menjadi dua bagian berdasarkan jenis produk dan jasa yang dijual. Yaitu service retailing dan product retailing. Setiap bagiannya juga akan dibagi-bagi lagi sebagai berikut :

  1. Service retailing
Service retailing adalah jenis usaha yang memberikan jasa secara langsung kepada konsumen. Dibagi lagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut :

·         Rented Goods Service : jasa sewa barang (sewa mobil, apartemen, camera)
·         Owned Goods Service : jasa memperbaiki atau memperbaiki barang (bengkel)
·         Non-goods Service : jasa tanpa bentuk fisik (sopir, tour guide, pengasuh)

  1. Product Retailing
·     Department Store : perusahaan yang menjual berbagai jenis barang dengan minimal karyawan adalah 25 orang
·         Catalog Showroom : hanya menjual barang yang dijadikan contoh

·         Food and Drug Retailer          : menjual makanan dan obat-obatan

Demikian gambaran kecil mengenai jenis-jenis retail yang ada di Indonesia. Anda dapat mempertimbangkan mulai dari sekarang jenis retailing apa yang ingin Anda dirikan. Jangan lupa untuk membuat gambaran mengenai model pengelolaannya sebelum benar-benar mendirikan. Semoga bermanfaat ya.

0 komentar:

Posting Komentar